Saat Presiden Donald Trump mendorong tindakan tegas untuk membersihkan para tunawisma dari jalanan Washington, D.C., sebuah lembaga pemikir terkemuka mengeluarkan peringatan tentang sifat keras dan tidak efektif dari kebijakan yang menghukum para tunawisma karena keberadaan mereka di tempat umum.
Pada konferensi pers tanggal 11 Agustus, Trump mengumumkan rencananya untuk mengambil alih Departemen Kepolisian Metropolitan di Washington dan melakukan operasi untuk menghilangkan para tunawisma dari area publik.
Namun, pendekatan ini bertentangan dengan temuan bahwa mengkriminalisasi keadaan tunawisma justru dapat memperburuk situasi, seperti yang dicatat dalam analisis tanggal 6 Agustus oleh Mari Castaldi, yang memimpin kebijakan perumahan negara di Center on Budget and Policy Priorities (CBPP), sebuah lembaga pemikir nonpartisan di Washington yang sering dianggap progresif.
Laporan tersebut merincikan bahwa mengusir paksa individu tunawisma dari ruang publik seringkali mengakibatkan kehilangan barang pribadi, interaksi yang menegangkan dengan polisi, dan penumpukan catatan kriminal serta denda yang dapat menghalangi peluang mereka untuk mendapatkan pekerjaan atau perumahan.
“Dengan mengadopsi tindakan ini, komunitas tidak mengurangi jumlah tunawisma; malah sebaliknya, mereka semakin memperdalam krisis tersebut,” ujar Castaldi dalam laporannya.
Konsekuensi Kriminal dari Kehidupan Tunawisma
Laporan Castaldi menyebutkan bahwa sejak tahun 2022, setidaknya delapan negara bagian telah mengesahkan undang-undang yang mengenakan denda, tiket, atau penjara hanya karena seseorang tidak memiliki tempat yang aman untuk tidur.
Lebih lanjut, laporan tersebut menyoroti pengenalan lebih dari 320 undang-undang lokal yang bertujuan untuk menghukum atau menangkap orang karena tidur di luar ruangan sejak keputusan Mahkamah Agung Grants Pass v. Johnson, yang memungkinkan tindakan tersebut berpotensi dikriminalkan. Trump memfasilitasi tindakan ini lebih lanjut dengan menandatangani perintah eksekutif pada tanggal 24 Juli yang menyederhanakan proses bagi kota dan negara bagian untuk mengusir populasi tunawisma dari ruang publik.
Solusi efektif seperti bantuan sewa telah terbukti mengurangi jumlah tunawisma, seperti yang dibuktikan oleh inisiatif sukses di Chattanooga, Tennessee, Los Angeles, dan di antara para veteran di seluruh negeri, menurut laporan tersebut.
Temuan CBPP menentang pandangan yang dipegang oleh Cicero Institute, sebuah lembaga pemikir yang didirikan oleh Joe Lonsdale, seorang pengusaha Silicon Valley dan pendukung kampanye presiden Trump 2024. Cicero, yang mengklaim sebagai nonpartisan, mengkritik kebijakan yang didukung oleh CBPP sebagai tidak berkelanjutan.
“Alih-alih menyediakan perumahan permanen, negara bagian harus fokus pada pilihan tempat penampungan minimal dan perkemahan yang diatur yang mencakup layanan. Perumahan pendukung permanen hanya meningkatkan permintaan untuk lebih banyak tunawisma dan mendorong praktik korup,” argumen Cicero.
Lembaga tersebut juga mengklaim bahwa kebijakan semacam itu hanya mempertahankan status quo bagi individu tunawisma tanpa menawarkan mereka kesempatan untuk mandiri. “Inilah sebabnya, meskipun ada peningkatan pendanaan, jumlah tunawisma terus meningkat selama dua dekade terakhir,” catat Cicero.
Sebaliknya, CBPP dan organisasi lainnya mengaitkan peningkatan jumlah tunawisma dengan respons yang tidak memadai terhadap krisis perumahan yang terjangkau.
“Memecahkan masalah tunawisma adalah hal yang dapat dilakukan,” tegas Castaldi. “Solusinya bukan dalam menghukum mereka yang sudah berjuang dalam sistem yang rusak, tetapi dalam fokus pada tindakan pendukung yang dapat mengakhiri tunawisma mereka atau mencegahnya terjadi pada awalnya.”
Similar Posts:
- Proposal Besar Trump untuk Jaminan Sosial Hilang: Fakta di Balik ‘RUU Besar yang Indah’
- Waspada Pensiunan: Dampak Kekacauan Tarif Trump pada Tunjangan Sosial Anda!
- Trump Gagal Penuhi Janji Besar Soal Asuransi Sosial: Simak ‘Satu RUU Indah’ yang Menghancurkannya!
- Suku Bunga KPR Stagnan di Tengah Krisis Ekonomi: Bagaimana Nasib Pasar Perumahan Selanjutnya?
- Pasaran Keuangan Guncang, Tapi Suku Bunga KPR Stabil: Temukan Faktanya!

Bergairah dalam menganalisis pasar ekonomi, Alice M. Carter bergabung dengan THE NORTHERN FORUM dengan sebuah misi: membuat konsep keuangan dapat diakses oleh semua orang. Dengan lebih dari 10 tahun pengalaman di bidang jurnalisme ekonomi, ia memiliki spesialisasi dalam tren ekonomi global dan kebijakan keuangan AS. Ia sangat yakin bahwa pemahaman yang lebih baik tentang ekonomi adalah kunci menuju masa depan yang lebih terinformasi.